Jumat, 28 September 2012

Tips Membeli Sepeda MTB Bagi Pemula


Buat kalian yang terkena virus sepeda MTB dan berencana membeli sepeda MTB, ada baiknya kalian melakukan riset kecil – kecilan mengenai sepeda seperti apa yang akan kalian beli. Daripada menyesal setelah membeli, lebih baik riset aja dulu. Jangan tergesa – gesa ya.
Saya juga termasuk salah seorang yang jatuh cinta dengan aktivitas sepeda MTB, terutama Cross Country (XC). Mungkin kalau dibandingkan dengan yang lain yang udah lama bergelut didunia per-sepeda MTB-an, pengetahuan saya gak seberapa. Tapi ini kan dari pengalaman saya juga dalam memilih sepeda MTB pertama saya. Jadi gak ada salahnya saya berbagi tips gitu buat teman – teman yang lain.
Pertama yang harus dipahami sepeda itu ada beberapa jenis yang dibagi berdasarkan penggunaannya.
City Bike : yaitu sepeda yang digunakan khusus di jalan – jalan perkotaan atau dijalan – jalan mulus. Sepeda ini tidak dirancang menghadapi benturan, sehingga tidak diberikan suspensi.
XC (Cross Country) : Sepeda jenis ini dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Sepeda ini bisa digunakan pada jalan – jalan perkotaan sampai dengan jalan perdesaan yang masih belum di aspal. Sepeda jenis ini juga sudah dilengkapi dengan suspensi dibagian depan untuk meredam benturan – benturan ringan.
All Mountain : Sepeda jenis ini dirancang untuk lintas alam / off road dengan medan yang berat (berbatu dan jauh), naik turun bukit dan menjelajah di hutan. Sepeda jenis ini umumnya memiliki suspension depan dan belakang.
Down Hill : Sepeda jenis ini dirancang untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengendara pada saat menuruni bukit dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Selalu stabil pada saat meluncur menuruni bukit dan dapat bermanuver dengan aman dan cepat. Roda sepeda ini juga mempunyai bidang kontak yang lebar dengan permukaan jalan sehingga friksi roda lebih besar. Sepeda ini tidak nyaman digunakan dijalan – jalan perkotaan atau XC karena pengendara akan lebih cepat lelah yang disebabkan bidang kontak roda yang besar.
Dirt Jump : Sepeda jenis ini digunakan oleh pengendara yang punya hobi melakukan loncatan – loncatan tinggi dan ekstrim sambil berkendara di jalanan perkotaan. Sepeda ini disebut juga Urban Mountain Bike.
Harga
Soal harga, tersedia berbagai macam variasi harga. Mulai dari 1 juta-an sampai ratusan juta. Tapi yang diatas 100 juta-an, kayaknya gak dipajang di showroom – showroom biasa. Kalau di showroom biasa, paling tinggi yang pajang yang harga 60 juta-an. Pertama lihat harga – harga sepeda di toko sepeda sempat membuat saya kaget juga. Rupanya harga Motor Honda Tiger gak ada apa – apanya nih. Padahal motor Honda Tiger udah bisa dipacu sampai 100 Km/jam.
Tapi kalau hobi, kan lain ya. Kita berusaha menyisihkan dari uang bulanan kita buat beli sepeda, setuju gak ??? SETUJU … !!
Untuk pemula seperti saya, saya lebih menyarankan City Bike atau XC. Tinggal tentuin sama kalian, apakah kalian mau Bike To Work ( memakainya dijalan – jalan perkotaan saja)  atau mau digunakan untuk XC. Untuk sepeda jenis inipun sebenarnya harganya ada yang gila juga. Tapi saran saya ambil aja yang harga antara 1,5 juta s/d 3,5 Juta.
Kalau city bike ambil aja yang 1,75 atau 2 jutaan juga udah mumpuni. Udah dilengkapi suspensi depan dan body yang ringan. Kalau mau XC ambil yang 2 juta atau 2,5 juta juga udah bagus tuh. Sebenarnya kalau diperhatiin lebih lanjut, harga sepeda yang semakin mahal itu karena semakin baik kualitas materialnya. Artinya lebih kuat tapi lebih ringan dan akan lebih nyaman dipakai.
Toko Sepeda
Saran saya lagi, kalau mau beli sepeda ada 2 alternatif. Bisa cash, bisa juga dicicil (bener lho). Tapi tidak semua outlet sepeda menyediakan fasilitas kredit. Yang bisa salahsatunya Rodalink (sorry bukan iklan). Tapi emang ditempat ini kita dibantu untuk mengetahui lebih dalam mengenai dunia persepeda-an. Kalau mau cari alamat toko sepeda ini, minta bantuan mbah Google aja ya hehe. Salah satunya bisa cek di http://belisepeda.com 

Sebagian disadur dari: http://robbicahyadi.wordpress(d0t)com

Minggu, 29 Mei 2011

Malioboro Yogya

Bila musim liburan tiba, para wisatawan selalu memadati Malioboro yogya mulai dari pagi hingga petang. Bahkan larut malam, Malioboro yogya tidak pernah sepi oleh para wisatawan. Bila hari sudah mulai larut malam para pedagang kaki lima Malioboro yogya mulai berkemas untuk pulang, giliran para pedagang makanan lesehan yang menggelar aneka masakan. Mulai dari nasi gudeg, ayam goreng, bebek goreng Malioboro yogya atau nasi brongkos dan sebagainya.

Keramaian dan semaraknya Malioboro yogya juga tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro yogya menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda khas Malioboro yogya sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan. Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Malioboro yogya, antara lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan Malioboro yogya dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima Malioboro yogya ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Malioboro yogya cukup ramai saja antar pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.

Rabu, 25 Mei 2011

Travel Photography

In you're looking for help with any aspect of photography, you've come to the right place.